Peningkatan Motivasi Belajar Siswa di SMK Muhammadiyah Yogyakarta Melalui Implementasi Kurikulum ISMUBA Berbasis Kurikulum Merdeka
DOI:
https://doi.org/10.47655/honai.v5i2.105Keywords:
kurikulum Merdeka, redesain kurikulum Ismuba, guru, motivasi belajarAbstract
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh redesain kurikulum Integratif-Holistik ISMUBA berbasis Kurikulum Merdeka terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Subjek penelitian ini melibatkan guru dan siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis studi lapangan. Prosedur penelitian meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan mengacu pada pola Stake yang meliputi pengumpulan kategori, interpretasi langsung, dan pengembangan generalisasi naturalistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar siswa sebesar 70% pada semester dua. Hal ini disebabkan oleh implementasi konsep merdeka belajar yang memberikan ruang dan waktu kepada siswa untuk belajar secara mandiri. Pendekatan pembelajaran yang didukung oleh platform dan redesain kurikulum ISMUBA berbasis kurikulum merdeka merupakan inisiatif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KEMENDIKBUD), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah DIY, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Inisiatif ini telah mampu mengembangkan kreativitas guru ISMUBA dan manajemen sekolah dalam menyelenggarakan pembelajaran. Namun, terdapat beberapa faktor penghambat yang perlu diperhatikan, seperti asumsi bahwa kurikulum sering mengalami perubahan dan belum adanya kurikulum yang mendukung sebelum konsep merdeka belajar diperkenalkan. Penelitian ini akan memiliki implikasi yang luas dalam pengembangan redesain kurikulum PAI (Ismuba), khususnya dalam hal pembelajaran dan pengembangan kurikulum PAI di tingkat sekolah dan Madrasah Muhammadiyah. Dengan pertimbangan dan analisis terhadap hipotesis yang ada, peneliti mengacu pada penelitian terdahulu yang relevan dan sejalan dengan motivasi belajar siswa, serta melibatkan objek dan setting penelitian yang sama di berbagai tingkat pendidikan, mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Menengah Kejuruan dan Perguruan Tinggi. Sebagian besar penelitian pendukung menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan angket pada tahap pra-tes dan pasca-tes, atau melibatkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Untuk menghindari klaim kebaruan yang tidak sesuai, peneliti mengacu pada dan menggunakan model seleksi untuk artikel ilmiah yang relevan, dengan dukungan aplikasi seperti Harzing's Publish or Perish dan Google Scholar. Pemilihan penelitian terdahulu yang relevan dengan tema dan judul penelitian ini membuat penelitian ini memiliki sedikit kesamaan dengan penelitian sebelumnya. Dengan pendekatan dan strategi tersebut, metode yang digunakan dalam penelitian ini berbeda dan memberikan kebaruan untuk penelitian selanjutnya, yang diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh peneliti di masa depan.
Abstract
There are discrepancies and disputes about curriculum assumptions that change frequently, by the Ministry of Education and Culture. Teachers are not yet creative and imaginative in teaching, based on data on learning outcomes for the 2021-2022 academic year and data from DIKDASMEN PWM DIY, DIKDASMEN PP Muhammadiyah, student learning motivation decreased drastically, namely 50%. This study aims to analyze the factors that support increasing student motivation at SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta by redesigning the curriculum (Ismuba) with an independent curriculum pattern. The informants of this research consisted of teachers and students. The research uses a qualitative field study method. The research procedure used the method of observation, interviews, and documentation. Data analysis with data display, data reduction, and data verification. The results showed that students' learning motivation increased by 70% in the second semester. With the pattern, students are given independence and give space, and time for students. Platform-supported learning. The redesign of the ISMUBA curriculum with an independent curriculum pattern initiated by the Ministry of Education and Culture, DIKDASMEN PWM DIY, and DIKDASMEN PP Muhammadiyah, was able to develop the creativity of Ismuba teachers and school management. The inhibiting factors are the assumption of a curriculum that changes frequently and the absence of a supportive curriculum before the existence of independent learning. This research will have implications for the development of the PAI (ISMUBA) curriculum in the future.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 honai
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.