Manajemen Dakwah dalam Tradisi Lokal: Tim Sholawat Alala al Banjari
DOI:
https://doi.org/10.47655/honai.v5i2.85Keywords:
organisasi informal, manajemen dakwah, tim sholawatAbstract
Abstrak
Tulisan ini mengungkap secara deskriptif manajemen dakwah tim sholawat Alala al Banjari Desa Mojo Kabupaten Kediri Jawa Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan melihat fenomena yang terjadi di lapangan dengan menggunakan pendekatan manajemen dakwah melalui kegiatan observasi dan wawancara. Fenomena penggunaan seni khususnya nasyid dalam dakwah telah lama dilakukan di Nusantara dan telah ter-vernakularisasi-kan ke dalam unsur lokal dari awalnya dikenal sebagai “mada’ih nabawiyah” dalam budaya Arab. Kegiatan dakwah yang dilakukan terutama pada sebuah organisasi membutuhkan manajerial yang mumpuni dan terorganisir. Pada tulisan ini penulis ingin menelaah bagaimana implementasi manajemen yang dilakukan pada tim sholawat Alala dan bagaimana fenomena servant leader pada organisasi informal berperan.
Abstract
This paper describes descriptively the da'wa management of Tim Sholawat Alala al Banjari, Mojo Village, Kediri Regency, East Java. The research is a qualitative research by looking at the phenomena occured as a fieldwork reseach with da'wah management approach through observation and interviews. The phenomenon of the application of art, especially nasyid in da'wah, has been practiced in the Nusantara for ages, and has been vernacularized into local as the beginning known as "mada'ih nabawiyah" (prophetic penegerics) in Arabic culture. Da'wa activities require qualified and organized managerial. Especially in a da’wa organization. This paper examine how the implementation of da’wa management is carried out on the Alala, and how the servant leader in informal organization plays a role.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 honai
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.